Tabligh Akbar di Sydney Kolaborasi Berdayakan Perempuan Muslimah
Pada Sabtu, 14 September 2024, kampus Western Sydney University, Bankstown, Sydney, Australia, menjadi saksi pertemuan yang penuh makna bagi komunitas Muslimah. Acara yang bertajuk "Tabligh Akbar Muslimah" ini diselenggarakan oleh Indonesian Women Islamic Network of Australia (IWINA) bekerja sama dengan beberapa organisasi seperti IQRO Foundation, The Centre for Islamic Dakwah and Education (CIDE), Surau Sydney Australia, dan Al Irsyad.
Perhelatan ini menghadirkan Ustadzah Nurul Hidayati, SS, MBA, Presidium Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI), Sekretaris Jenderal Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia, serta anggota Dewan Pertimbangan Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah).
Dengan tema "Menjadi Perempuan Tangguh dan Cinta Ilmu Untuk Meraih Masa Depan yang Gemilang", acara yang dihadiri 165 orang ini memfokuskan pada pentingnya pendidikan dan kekuatan spiritual perempuan dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam ceramahnya, Ustadzah Nurul Hidayati menekankan pentingnya menuntut ilmu sebagai kewajiban setiap Muslimah. “Islam sangat mendorong kita untuk terus belajar. Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kita, yang membuat kita semakin dekat kepada Allah. Semakin kita belajar, semakin kita merasakan ketakutan dan ketaatan kepada-Nya,” ujarnya.
Ustadzah menjelaskan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang melahirkan ketaatan. “Ketika kita memiliki ilmu, kita tidak hanya menjadi lebih bijak dalam menjalani hidup, tetapi juga lebih mampu untuk berkontribusi kepada masyarakat. Ketaatan adalah bentuk nyata dari ilmu yang kita pelajari,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ustadzah Nurul Hidayati menguraikan bahwa ketaatan ini mendorong kita untuk melakukan amal shaleh sepanjang hayat.
Menurutnya, setiap langkah kita dalam menuntut ilmu dan beramal shaleh adalah investasi bagi diri kita di akhirat. "Kegiatan dakwah dan sosial yang kita lakukan melalui organisasi atau yayasan masing-masing adalah bagian dari upaya kita untuk memberi manfaat kepada sesama,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ustadzah Nurul juga mengingatkan bahwa setiap amal yang kita lakukan, baik itu kecil maupun besar, akan kembali kepada diri pelakunya.
“Kita tidak hanya bertanggung jawab kepada diri sendiri, tetapi juga kepada Allah dan orang-orang di sekitar kita. Setiap kebaikan yang kita sebarkan akan kembali kepada kita dengan berlipat ganda,” tuturnya.
Tabligh Akbar ini juga menyoroti kolaborasi antara organisasi-organisasi Muslim di Australia, yang menunjukkan semangat persatuan di tengah keragaman. Indonesian Women Islamic Network of Australia (IWINA) sebagai penyelenggara bekerja sama dengan IQRO Foundation.
CIDE (The Centre for Islamic Dakwah and Education) turut ambil bagian dalam mensukseskan acara ini. Surau Sydney Australia dan Al Irsyad, yang juga berperan penting dalam pengembangan spiritual komunitas Muslim di Sydney, memberikan kontribusi dalam menyebarluaskan informasi acara.
Penguatan Jaringan Muslimah dalam Diaspora
Acara ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah bagi para Muslimah untuk memperkuat jaringan dan memperluas wawasan. Bagi banyak peserta, kesempatan untuk bertemu langsung dengan tokoh-tokoh Muslimah dari Indonesia merupakan momen yang berharga. Mereka dapat berdiskusi, bertukar pengalaman, serta mencari solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi sebagai perempuan Muslim di negara dengan mayoritas penduduk non-Muslim seperti Australia.
IWINA dan organisasi-organisasi mitra telah lama menjadi bagian penting dalam menjaga identitas Islam di kalangan diaspora Indonesia. Dengan mengadakan acara seperti ini, mereka berhasil menciptakan ruang bagi perempuan Muslimah untuk berdaya, baik secara intelektual maupun spiritual. Semangat persatuan dan gotong royong terlihat jelas dalam kolaborasi ini, di mana setiap organisasi berkontribusi sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Di tengah meningkatnya stereotip dan diskriminasi terhadap komunitas Muslim di beberapa negara Barat, termasuk Australia, peran perempuan Muslimah yang tangguh dan berpendidikan menjadi sangat penting. Mereka bukan hanya sebagai pendukung keluarga, tetapi juga sebagai pemimpin di masyarakat yang mampu menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan kedamaian, pendidikan, dan memainkan berbagai peran kemaslahatan dalam kehidupan.
Presiden IWINA Weddy Rhamdeny Karnalies dalam pidato menutup acara menyampaikan acara Tabligh Akbar ini diharapkan menjadi langkah awal dari banyak kegiatan serupa di masa mendatang. IWINA, bersama organisasi-organisasi mitra, berkomitmen untuk terus mengadakan acara yang menginspirasi dan memberdayakan Muslimah di Australia.
Weddy juga menyampaikan harapannya kaum ibu dan wanita dari berbagai yayasan di Sydney terus menjalin ukhuwah dan kolaborasi dalam menghadirkan kemaslahatan bersama serta mendorong untuk terus dikuatkannya kemitraan dengan BMIWI sebagai organisasi federasi di Indonesia yang terdiri dari 35 ormas.
Dengan semakin berkembangnya komunitas Muslim di Australia, terutama dari kalangan diaspora Indonesia, kegiatan-kegiatan seperti Tabligh Akbar ini menjadi sangat penting dalam menjaga semangat kebersamaan dan memperkuat identitas keagamaan di tengah masyarakat multikultural.
Tabligh Akbar Muslimah ini berakhir dengan doa bersama dan ada pembagian hadiah produk Cacao Barokah dari Indonesia. (ybh/bmiwi)