BMIWI Aceh 2025–2030 Resmi Dikukuhkan, Sinergi Perempuan Islam untuk Aceh yang Bermartabat


BANDA ACEH —
Pada hari Kamis (10/4/2025) ini menjadi momentum penting bagi gerakan perempuan Islam di Aceh. Bertempat di Banda Aceh, Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) Provinsi Aceh periode 2025–2030 resmi dikukuhkan oleh Presidium BMIWI Pusat, Dr. Nurul Hidayati, S.S., MBA.

Pengukuhan ini menandai dimulainya babak baru sinergi lintas organisasi perempuan Islam dalam memperkuat kontribusi strategis kaum perempuan dalam pembangunan masyarakat Aceh yang berkeadaban.

BMIWI merupakan federasi organisasi-organisasi perempuan Islam Indonesia yang secara hukum berlandaskan SK Kemenkumham Nomor AHU 0001373.AH.01.07.Tahun 2021. Di tingkat nasional, organisasi ini dipimpin oleh Dr. Reny Susilowati Latip sebagai Ketua Presidium periode 2023–2028, dan Umiroh Fauziah, S.Pd.I., M.Pd. sebagai Sekretaris Jenderal.

Pengukuhan pengurus BMIWI Aceh kali ini melibatkan representasi luas dari berbagai organisasi perempuan Islam seperti Muslimat NU, Aisyiyah, Salimah, Fatayat NU, Wanita Syarikat Islam, Corps PII Wati, BKMT, Al-Washliyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan lainnya.

Susunan kepengurusan BMIWI Aceh periode ini diketuai secara kolektif oleh presidium yang terdiri dari Hj. Fauziatul Halim, S.Pd.; Farah Fajarna, S.Si., M.Si.; Salwa Hayati, S.Pt., M.M.; Dra. Hj. Nur Azizah Usman; dan Ir. Hj. Rizqiena Fajriah, ST., M.T.

Di posisi strategis lainnya, Syarifah Alawiyah, S.Pd.I. dari Salimah ditetapkan sebagai Sekretaris Umum, didampingi oleh Wakil Sekretaris Yurni Hardiyanti, S.H.I. dari Nasyiatul Aisyiyah. Sementara posisi Bendahara dipegang oleh Dra. Hj. Aisyah M. Ali, M.Pd. dari Wanita Syarikat Islam dan Wakil Bendahara Hj. Zaidar Jaafar, S.Ag. dari Aisyiyah.

Struktur organisasi juga diperkuat oleh Dewan Penasehat yang terdiri atas tokoh-tokoh perempuan terkemuka seperti Dra. Hj. Dahlia, M.Ag.; Dra. Hj. Nurhayati Ibrahim; Dra. Hj. Naimah Hasan, M.A.; Dr. Hj. Chairan M. Noer Nain, M.Ag.; dan Ashraf, SP., M.Si.

Berbagai bidang strategis juga dibentuk, antara lain:

  • Bidang Organisasi dipimpin oleh Dra. Hj. Salmiah Jamil, M.Pd., dengan anggota dari Wanita Islam, Salimah, FORSAP, dan lainnya.
  • Bidang Dakwah diketuai oleh Hj. Rahmatillah, S.Ag., M.Pd., melibatkan anggota dari Wanita Perti, Al-Washliyah, hingga Pengajian Al-Hidayah.
  • Bidang Pendidikan dengan ketua Siti Zahara, S.E., M.Si., Ak., menggandeng tokoh dari Fatayat NU, Wanita Perti, Muslimat NU.
  • Bidang Ekonomi dikomandani oleh Hj. Cut Wardani TR, melibatkan MTP IPHI, BKMT, dan FORSAP.
  • Bidang Sosial Budaya/Lingkungan dipimpin oleh Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT dengan anggota dari Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah hingga Al-Washliyah.
  • Bidang Hukum dan Perundang-Undangan diketuai oleh Feriyana, SH, M.Hum., bersama tokoh hukum perempuan dari MT. Putroe Kande dan lainnya.
  • Bidang Hubungan Luar Negeri dengan ketua Dr. Hj. Asmahan, S.Ag., M.H, S.A.S.L,Pd., membina hubungan internasional bersama tokoh diaspora.
  • Bidang Litbang di bawah kepemimpinan Dr. Nurma Dewi, mengakomodasi potensi akademisi perempuan dari Muslimah IKADI dan Corps PII Wati.
  • Bidang Informasi dan Komunikasi diketuai oleh Dr. Hj. Ida Friatna, S.Ag., dengan jaringan dari FORSAP, PII Wati hingga Muslimat MPU.
  • Bidang Politik dipimpin oleh Sri Darsinah, ST., M.T., dengan sinergi dari Salimah, Daruzzahra Albatul, dan MT. Raudhatun Muslimat.

Dengan susunan yang mencerminkan keberagaman dan integrasi lintas ormas, BMIWI Aceh diharapkan menjadi wadah strategis dalam membangun peran perempuan Islam dalam isu-isu sosial, ekonomi, hukum, pendidikan, hingga politik.

Dr. Nurul Hidayati dalam sambutannya menegaskan bahwa BMIWI bukan sekadar forum silaturahmi, tetapi sebuah gerakan moral dan intelektual yang menjembatani kontribusi perempuan Islam dalam menyelesaikan tantangan zaman. “Kolaborasi ini harus menjadi kekuatan baru dalam membangun Aceh yang berkeadilan, beradab, dan bermartabat,” ujarnya.

Pengukuhan ini menjadi tonggak bagi perempuan Islam Aceh untuk terus bergerak maju dengan semangat kolaboratif, meneguhkan nilai-nilai Islam dalam pembangunan masyarakat yang inklusif dan progresif. (ybh/bmiwi)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *